Mengapa mobil ‘takut’ sama banjir? Lihat saja, begitu jutaan liter air menyerbu Jakarta, semua tak berkutik menghadapinya.
Yang perlu dipahami, mobil yang kita kendarai sehari-hari memang bukan untuk keadaan alam ekstrem. Mobil dibuat hanya untuk kondisi normal dan mengutamakan kenyamanan. Jadi bukan sebuah special vehicle. Tak salah jika mengalami kondisi ekstrem seperti banjir baru-baru ini, semuanya seperti tak punya fungsi.
Lalu apa yang ditakuti jika menerjang genangan air? Pastinya banyak kerugian yang harus diterima, baik ketika menerjang maupun hanya terendam.
Kerusakan yang paling dekat adalah mesin tiba-tiba mati di tengah atau setelah melewati genangan. Tak berfungsinya dapur pacu ini, lantaran berbagai sebab. Misal, sistem pengapian di mesin terkontaminasi air atau air tersedot ke dalam mesin melalui air intake.
Cara penyebaran air di mesin juga beragam cara. Pertama, bisa dikarenakan permukaan air melebihi ketinggian mesin. Kedua, walaupun tidak tinggi namun gelombang air yang diterima mampu mencapai perangkat sensitif di mesin. Berikutnya, semburan dari kipas mesin. Maksudnya, walau air cukup rendah, namun ketika permukaannya mengenai kipas, otomatis air tersembur ke ruang dapur pacu dan membasahi perangkat2 sensitif.
Jika kita melihat mobil spesifikasi off-road, banyak hal yang sudah dimodifikasi. Misalnya, ada tambahan snorkel untuk menghindari air masuk ke air intake. Kabel-kabel pengapian pun biasanya dilindungi lagi dengan sealant untuk menutup rongga agar air tak menyusup ke dalam pengapian.
Belum lagi banyak yang mengubah electric fan dengan switch ON-OFF sendiri. Fungsinya, ketika melewati genangan, kipas listrik bisa dimatikan. Jadi kipas ini tak menyemburkan air ke mesin ketika harus melewati genangan tinggi. Sistem pengapian pun akan lebih aman. Makanya, banyak mobil off-road aman-aman saja melewati genangan tinggi.
Itu baru mesin. Belum lagi kerusakan yang diterima komponen lain, semisal girboks baik manual atau matik dan gardan. Perangkat ini mudah sekali tersusup air lantaran selain memiliki slang pernafasan juga letaknya paling rendah di sebuah kendaraan. Otomatis, komponen-komponen itulah yang pertama kali tersusup air.
Bodi pun terkena imbasnya. Rembesan air yang masuk ke interior jika didiamkan akan membawa penyakit nantinya. Selain bau dan berjamur, jika penanganannya tak maksimal, suatu hari karat akan lebih cepat menghinggap.
Nah, walaupun Anda berhasil melewati genangan air tinggi tanpa mogok, segera periksa kondisi kendaraan sesegera mungkin. Misal cek semua pelumas yang ada di kendaraan. Biasanya air meyusup melalui celah di mesin atau melalu slang breather, baik di mesin, girboks maupun di gardan.
Amati, jika pelumas berubah warna menjadi coklat muda, berbusa dan cenderung putih, segera ganti. Jangan lupa ganti pula filter oli yang ada.